Di era
perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini investasi bukanlah
hal yang asing bagi kaum milenial. Investasi bisa menjadi pilihan kaum milenial untuk mengelola dana dalam jangka panjang. Di Indonesia
sendiri telah ada wadah untuk para investor yang ingin menanamkan modalnya
yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan
penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) dan sudah beroperasi sejak 1 Desember 2007.
![]() |
Foto: Mitayana Afiyanti |
Bursa Efek Indonesia (BEI) diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang meliputi : saham, obligasi, reksa dana, Exchange Trade Fund
(ETF), dan derivatif.
Generasi milenial saat ini dalam mengelola uang dan minat untuk berinvestasi masih tergolong minim. Ada beberapa hal yang mempengaruhi minimnya minat dalam berinvestasi, salah satunya karena mindset orang tua ke anak, sejak
kecil ajarkan menjadi generasi sandwich.
Apa itu generasi
sandwich ? Generasi sandwich merupakan istilah untuk mendeskripsikan generasi yang terhimpit
secara finansial. Mencukupi kebutuhan pihak atas dan pihak bawah serta untuk
dirinya sendiri. Maksudnya bahwa mereka harus menghidupi orang tuanya serta
keturunannya kelak. Dan saat masa tuanya ia akan menjadi beban bagi
dirinya sendiri. Oleh karena itu tidak ada salahnya kaum milenial melakukan
perubahan dengan berinvestasi sejak dini untuk masa tua yang cerah.
Bursa Efek di Pekanbaru sendiri berperan aktif meningkatkan kesadaran berinvestiasi kaum muda dengan cara melakukan seminar investiasi di beberapa universitas, salah satunya seperti di Universitas Muhammadiyah Riau.
Salah satu kegiatan seminar investasi yang diselenggaran oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UIN bekerja sama dengan OJK, KPEI, KSEI, IDX, KSPM. adalah memberikan motivasi
bagi para kaum millenial untuk berani dan mau berinvestasi. Seminar bertema generasi MICIN (Millenial Cinta Investasi) ini diikuti oleh mahasiswa
dari beberapa Universitas di Riau. Setelah adanya gerakan "Yuk nabung saham" investor lokal tercatat meningkat sebesar 40 % yang sebagian besar dimiliki oleh generasi millenial.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Riau Emon Sulaiman, mengatakan bahwa investasi itu aman, bukan judi, dan tidak
mahal.
Buat kamu yang memiliki prinsip untuk berinvestasi syariah di pasar
modal indonesia tidak perlu khawatir, karena di pasar modal indonesia terdapat
lembaga DSN (Dewan Syariah Nasional) yang bertugas untuk menetapkan
aturan-aturan bertransaksi efek bersifat syariah. Yang meliputi penerapan
prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia. Efek
yang masuk dalam indeks syariah, metode penerbitan efek syariah dan akad dalam
betransaksi syariah.
Perlu diingat konsep
uang menurut waktu, mau tidak mau uang akan terus berkurang, akibat perubahan
budaya dan inflasi. Sadar atau tidak pendapatan kita bersifat tetap maksudnya
jumlah yang diterima relatif tetap tetapi harga barang terus melambung tinggi.
Oleh karena itu diharapkan kaum millenial saat ini mampu mengubah pendapatan
tetap menjadi investasi jangka panjang untuk melawan inflasi dan menjadi
generasi millenial yang memiliki pendapatan sendiri dan membuka lapangan
pekerjaan. Yuk nabung saham!
Penulis adalah Mitayana Afianti mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau jurusan Akuntansi